-->

Cara Pengendalian Penyakit Patek Pada Cabai

Salah satu kendala dalam budidaya cabe adalah munculnya penyakit patek atau antraknosa atau dikenal juga dengan cendawan api. Apabila tanaman cabai terkena penyakit patek dapat berakibat kerugian bagi para petani bahkan dalam tingkat yang parah bisa mengakibatkan kerugian total alias gagal panen. Oleh karenanya tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit patek pada tanaman cabai perlu dilakukan sejak dini apabila terdapat gejala serangan. Jika terlambat atau penyakit sudah parah maka akan sulit untuk diobati.

Biasanya penyakit patek menyerang pada bulan Februari-Mei. Pada bulan-bulan ini tingkat curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan spora dari jamur antraknosa. Cendawan ini berkembang pesat pada lingkungan yang lembab dan basah.Patogen utama penyakit antraknosa pada cabai banyak disebabkan oleh jamur Colletotrichum acutatum Simmon. Penyakit ini menyerang pada semua fase buah cabai baik yang masak maupun yang masih muda. Pada kasus tertentu penyakit patek juga menyerang pada batang dengan gejala mati pucuk/busuk batang sedangkan serangan pada daun menimbulkan bercak-bercak kehitaman daun menguning dan rontok.

Gejala serangan penyakit patek atau antraknosa pada buah cabai dapat dilihat pada bagian pucuk buah mengering dan mengkerut. Selanjutnya gejala akan meluas ke seluruh bagian buah hingga tangkai buah menguning dan rontok.

Pengendalian Penyakit Patek


  • Menggunakan bibit unggul dapat mengurangi resiko tanaman terserang penyakit patek. Benih yang sehat akan mampu bertahan dari serangan penyakit ini. Biasanya bibit cabe rawit lokal lebih tahan terhadap penyakit patek. Apabila menggunakan bibit buatan sendiri sebaiknya pilih bibit dari tanaman yang benar-benar sehat dan bebas dari infeksi penyakit patek. 
  • Lahan penanaman cabai sebaiknya juga bukan dari bekas tanaman cabai, terong, tomat atau tanaman yang sefamili Solanceae. Spora Gleosporium dan Colletotrichum dapat bertahan dan beradaptasi dalam tanah dalam waktu hingga tahunan. 
  • Jika menanam cabai pada musim penghujan sebaiknya gunakan mulsa plastik hitam perak. Dengan menggunakan mulsa ini sinar matahari dapat dipantulkan pada bagian bawah permukaan daun/tanaman sehingga kelembaban tidak begitu tinggi. Selain itu penggunaan mulsa plastik juga dapat menghindari penyebaran spora melalui percikan air hujan. 
  • Gunakan peralatan yang berbeda untuk menghindari penularan penyakit patek melalui alat pertanian yang kita gunakan.  
  • Menggunakan pupuk dasar yang memiliki unsur N (Nitrogen) yang rendah juga dapat mengantisipasi munculnya penyakit patek. Karena pemberian unsur N yang berlebihan akan menjadikan tanaman cabai menjadi rentan atau mudah terserang penyakit patek. 
  • Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai. 
  • Menggunakan jarak tanam yang ideal yaitu sekitar 65-70 cm dan ditanam secara zig-zag untuk mengurangi kelembaban dan sirkulasi udara cukup lancar karena jarak tanam semakin lebar. 
  • Lakukan pewiwilan agar tanaman tidak terlalu rimbun, serta agar dapat menghindari kelembaban udara yang tinggi pada tanaman. 
  • Tindakan pencegahan dengan menggunakan Fungisida juga dapat dilakukan sejak terbentuknya buah pertama seperti Antracol, Amistartop, Nordox, Dithane, Cozeb dan lainnya. 

Itulah beberapa cara mengatasi penyakit patek pada tanaman cabai yang kami rangkum dari berbagai sumber sebagai bahan referensi atau pengetahuan bagi para petani cabai. Mengingat tahun ini curah hujan sangat tinggi, jadi para petani diharapkan tetap waspada terhadap serangan penyakit yang sangat merugikan ini agar tidak mengalami kerugian. Semoga tulisan ini dapat membantu.
LihatTutupKomentar